GERHANA MATAHARI 26 DESEMBER 2019



A. Partisipasi dalam memperingati
  Umat Islam secara umum memiliki hak tuntutan untuk selalu diberikan motivasi terkait adanya fenomena yang berhubungan dengan perintah nabi baik yang sifatnya wajib atau sunah.
   kewajiban adalah sesuatu yang tidak ada  tawar-menawarkan dalam pelaksanaannya oleh sipapun untuk meninggalkannya dan dengan alasan apapun. karena secara umum sesuatu yang wajib bagi umat islam sudah biasa dilatih kepada anak anaknya, semenjak usia dini sampai nanti beranjak dewasa.
 Sehingga mustahil, apabila seorang muslim tidak melakukan perintah Allah yang sifatnya wajib, bahkan untuk zaman sekarang bisa dikatakan mustahil apabila seseorang tidak mengetahui seseuatu yang wajib dikerjakan selaku umat beragama islam,  sebab dispensasi tidak berlaku kecuali bagi umat-umat dulu yang keadaannya memang jauh dari kehidupan ulama atau orang tersebut baru masuk agama islam.
 Sedangkan, bagi khalayak umum perlu kiranya sebuah peringatan sesama umat Islam manakala sifat perintah yang  masuk kategori fi’liyah tersebut bersifat anjuran, seperti terjadinya gerhana matahari yang setiap tahun mungkin adanya gerhana bisa ditebak dan itupun tidak monoton pada lokasi tertentu, kadang negara ini terjadi gerhana tetapi di negara yang lain tidak terjadi gerhana
          
  Dalam terjadinya fenomena ini, perlu kiranya kami sebagai mahasiswa perguruan tinggi Islam ikut andil untuk memberi peringatan akan terjadinya gerhana pada hari yang telah ditentukan.     Mengingat hal ini tidak munkin bisa diketahui kecuali bagi orang-orang yang sudah berpengalaman dalam dunia astronomi. 
 Suatu keharusan bagi kami sebagai mahasiswa Islam untuk ikut berpartisipasi dalam mengingatkan bahwa mengenai hal ihwal terjadinya gerhana oleh Nabi Muhammad diperintahkan dalam kategori ibadah sunah untuk melakukan sholat gerhana sesuai dengan tuntunan-tuntunan yang dijelaskan di dalam kitab-kitab klasik karya ulama Salaf terdahulu.

B. Fenomena dibalik terjadinya gerhana
   Masih banyak yang beranggapan bahwa terjadinya gerhana adalah sebuah tanda akan adanya sesuatu yang sifatnya mistis tanpa punya kesadaran diri. 
  Secara keilmuam ilmiah dijelaskan oleh pakar astronomi bahwa terjadinya gerhana adalah jika matahari, bulan, dan bumi berada pada satu garis lurus atau bila bulan berada di antara bumi dan matahari. Karena bulan terletak di antara bumi dan matahari, maka bayang-bayang bulan mengenai bumi, artinya cahaya matahari yang menuju bumi pada siang hari terhalang oleh bulatan bulan. 
 Terjadinya gerhana tersebut tidak bisa dikaitkan karena adanya fenomena khusus dalam sebuah hadits yang menjelaskan bahwa pada zaman nabi dulu pernah terjadi gerhana yang bertepatan dengan wafatnya salah satu putra nabi, pada waktu itu sebagian masyarakat mempunyai anggapan bahwa terjadinya gerhana karena wafatnya salah seorang yang mulia. 
 Tatkala Nabi  Muhammad mendengar akan hal itu, maka nabi pun memberikan penjelasan secara tegas bahwa terjadinya gerhana tidak ada hubungannya dengan wafatnya putra Beliau, karena gerhana hanya sebuah fenomena alam. 
 Kemudian Nabi Muhammad memberikan penjelasan bahwa apabila terjadi gerhana maka umat Islam diperintahkan untuk melaksanakan sholat gerhana sesuai dengan kaifiyah-kaifiyah yang diterangkan oleh nabi pada waktu itu sampai sekarang. 
 Ada beberapa hikmah tekandung dalam terjadinya gerhana, salah satunya adalah sebagai peringatan bahwa matahari mempunyai kelemahan hilangnya cahaya disuatu hari untuk dijadikan bukti sehingga matahri tidak pantas untuk disembah.
  Alhasil, marilah kita sebagai umat islam melaksanakan sholat gerhana matahari pada saat terjadinya gerhana yaitu pada tanggal 26 Desember 2019.

Penulis  : Hayyan
Editor    :Syihab Ahmad

Posting Komentar

0 Komentar